anekdot 6
Kisah Pedagang Kue Manis
Saat itu menunjukkan jam 10 pagi kalau tidak salah hari minggu ada seorang pedagang kue yang lewat depan rumah. Aku panggilah sang pedagang tersebut dengan teriak,”abang roti..!”. Tak kunjung lama pedagang roti tersebut menghampiriku. Kemudian kami pun ngobrol santai dan beginilah cerita yang terjadi.Aku : “Bang jualan kue ya?”
Pedagang : “Iya nih mas. Kue manis enak mas. Bermacam-macam rasa, ada coklat, susu, dan masih banyak lagi ini dek.”
Aku : “Waah mantap bang. Variatif bangeet ya rasanya. Yang paling enek yang mana ya bang?”
Penjual : “Semua rasa-rasa dijamin enak mas. Tapi yang paling laku keras rasa coklat dek. Kadang baru jam 2 siang sudah habis duluan.”
Aku : “Waah rasa kesukaan itu bang. Kalau yang warna kuning ini rasa apa bang?
Pedagang: “Oh itu rasa jeruk mas. Manisnya itu meresap setiap bagian kue mas”
Aku : “Unik nih kuenya bang. Tapi itu yang sebelah sana kok warnanya hijau ya bang. Rasa apa ya kalau boleh tahu.”
Pedagang : “Oh yang itu rasa kedelai mas. Rasanya itu manis juga mas. Didalamnya juga ada kedelai yang sudah ditumbuh halus.”
Aku : “Pasti enak juga nih bang.” (Hmmmm… sambil menatap warna-warna yang lain)
Pedagang : “Mas beli kue yang warna apa aja nih? Siap dibungkus nih.”
Aku : “Maaf bang ane tanya-tanya gak niat beli. Cuma sedang cari info seputar kue manis. :-D” (Sambil lari masuk ke dalam rumah)
Pedagang : “Hoi mas harus beli mas.” (sambil teriak teriak)
Dan akhirnya pedagang pergi dengan hati bersedih.
Penjelasan Struktur Teks Anekdot : Kisah Pedagang Kue Manis
1. ABSTRAKSI: Saat itu menunjukkan jam 10 pagi kalau tidak salah hari minggu ada seorang pedagang kue yang lewat depan rumah.
2. ORIENTASI: Aku panggilah sang pedagang tersebut dengan teriak,”abang roti..!”.
3. KRISIS: “Maaf bang ane tanya-tanya gak niat beli. Cuma sedang cari info seputar kue manis. :-D” (Sambil lari masuk ke dalam rumah)
4. REAKSI: “Hoi mas harus beli mas.” (sambil teriak teriak)
5. KODA: Dan akhirnya pedagang pergi dengan hati bersedih.
Komentar
Posting Komentar